Sekolah Komunisme di Vietnam?

Vietnam mencoba menghidupkan budaya Komunisme-nya yang mulai pudar... Ada yang mau belajar???

Akhirnya, Putri Madeleine menikah!

Sabtu, 8 Juni 2013, Putri Swedia, Madeleine akan menikahi bankir Amerika...

Ini kata Van Gaal soal laga Indonesia kontra Belanda

Van Gaal menyangkal bahwa timnya bermain setengah hati saat kontra Indonesia Jumat, 7 Juni 2013.

Pangeran Saudi VS Forbes

Forbes dituntut oleh Pangeran Saudi! Kenapa ya???

Promotor: Indonesia Pakai Kostum Tandang Demi Uang

Banyak pertanyaan, mengapa Indonesia tak pakai kostum 'merah-putih' saat laga kontra Belanda. Pdahal Indonesia bertindak sebagai tuan rumah....

Selamat jalan Taufiq Kiemas

 Senin, 10 Juni 2013 11:18 WIB


Cara warga Solo berbela sungkawa atas kematian Taufiq Kiemas

Politisi senior PDIP Taufiq Kiemas menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Singapura. Penyakit komplikasi membuat denyut jantungnya tidak berdetak lagi.

“Beliau sempat stabil, jam 17.00 beliau sadar, 19.00 waktu Singapura beliau meninggalkan kita," kata Sekretaris Jendral DPP PDIP Tjahjo Kumolo di Jakarta, Sabtu (8/6/2013) malam.

Atas kepergian Taufiq Kiemas, Tjahjo mewakili keluarga meminta kepada seluruh masyarakat untuk membukakan pintu maaf sebesar-besarnya kepada almarhum. "Kami atas nama keluarga dan partai meminta dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," ujar Tjahjo.

Menurut Tjahjo, jenazah telah disemayamkan di KBRI Singapura dan diterbangkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma pada 9 Juni 2013 dan setelah diiringi upacara kenegaraan baru dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.


Mekanisme Penggantian Taufiq Kiemas

Ketua DPD RI, Irman Guzman menyatakan calon penganti Ketua MPR, almarhum Taufiq Kiemas akan diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme yang ada.

"Calon pengganti, kita akan serahkan kepada mekanisme tata tertib," ujar Irman di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar 27 A, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2013) dini hari.

"Saya belum masuk kantor apakah nanti tetap diwakili Fraksi PDI Perjuangan, tapi Ketua MPR-nya bagaimana belum terpikir. Belum ada nama-nama juga," tuturnya.

Ditambahkannya, dirinya tidak dapat memastikan kapan Ketua MPR pengganti almarhum Taufiq Kiemas dapat dipilih.

"Mungkin sebelum kita lihat, kan nanti dibicarakan. Besok mekanismenya MPR bisa dipelajari kita kepada itu. Karena meninggalnya (hari) Sabtu-Minggu, kita akan mencari yang terbaik sepanjang konsisten," tandasnya.

Kiemas, pelengkap kekurangan Megawati

Keberadaan almarhum Taufiq Kiemas semasa hidupnya, dipercaya sebagai lidah penghubung antara PDIP sebagai partai oposisi dengan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Keberadaan Taufiq selama ini berfungsi menjadi pelengkap dari Megawati, sehingga kini seperti ada yang hilang dari pondasi yang selama ini telah terbangun.

"Saya kira  memang PDIP dan bangsa Indonesia kehilangan tokoh, politisi senior dan negarawan yang menjadi jangkar beragam kekuatan berbeda-beda," ujar analis politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Gun Gun Heryanto kepada Okezone, Minggu (9/6/2013) malam.

Menurutnya, Taufiq Kiemas selalu mengembangkan pola komunikasi politik yang sirkular dan bukan linear. Taufiq dinilai tidak kaku, namun senantiasa membuka zone of possible agreement dengan banyak pihak termasuk lawan politik PDIP dan dirinya sendiri.

"TK bagi PDIP sendiri memiliki posisi unik, karena sebagai keluarga inti Mega, yang juga ketua umum PDIP, TK memainkan peran sebagai pemberi kritik konstruktif dan melengkapi kekurangan Bu Mega," imbuh Gun Gun.

Hal tersebut kata dia, tercermin dari upaya memfasilitasi hubungan Mega-SBY. Sehingga, dengan tiadanya Taufiq Kiemas, tentu hal yang harus dikembangkan di PDIP adalah sosok-sosok yang juga bisa memainkan peran sebagai impartial leader yang kuat sehingga sistem organisasi akan sehat.

Selamat jalan Bpk. Taufiq Kiemas


Sumber : okezone.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Bale, 1 juta persen BERTAHAN!

 Senin, 10 Juni 2013 08:53 WIB


Gareth Bale, masih mencintai Tottenham

Asisten pelatih Tottenham Hotspur, Tim Sherwood, mengatakan, Gareth Bale masih bahagia bermain di klub itu dan Bale akan bertahan.

Bale melewati musim kompetisi 2012-13 dengan menawan. Dia tampil konsisten dan menjadi pilar klub itu. Dia juga menerima banyak penghargaan pribadi, meski gagal membawa timnya tampil di Liga Champions musim depan.

Kehebatan Bale sebenarnya sudah menarik minat banyak klub sejak dua tahun terakhir. Kini, ia makin sering diisukan akan pergi. Real Madrid merupakan klub yang paling berminat membelinya, bahkan sudah siap mengeluarkan dana 60 juta pounds (sekitar Rp 915 miliar) untuk mendapat tanda tangannya.

Sherwood menegaskan, Tottenham tak akan terpengaruh oleh uang sebesar itu. Bale pun juga tak akan terbuai janji gaji besar di klub lain.

"Fantastis, Gareth sangat bahagia di Tottenham. Saya melihatnya di latihan setiap harinya. Dia memiliki hubungan yang baik dengan manajer (Andre Villas-Boas) dan menyukai rekan-rekannya. Mereka juga menunjukkan rasa hormat kepadanya dan ia membayarnya dengan baik," terang Sherwood kepada media Inggris, Daily Mail.

"Maka, saya tak melihat dia membuka pintu untuk mencoba pindah. Saya yakin sejuta persen bahwa ia akan bertahan. Akan banyak klub yang menginginkan Gareth, tapi ia masih 23 tahun dan memiliki penasihat yang baik. Masih cukup banyak waktu buatnya untuk pergi ke klub luar negari atau lain di Premier League. Tapi, saya kira dia butuh bertahan di sini," tandasnya

So, we will see Bale still using Tottenham's suite...


Sumber : kompas.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

No Posting

---No posting---

Boko Haram dan Anharu, TERORIS!

Sabtu, 8 Juni 2013 12:20 WIB


Goodluck Jonathan, Presiden Nigeria

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menetapkan kelompok pemberontak Boko Haram dan sempalannya, Anharu, sebagai organisasi teroris. Konsekuensinya, siapa saja yang mendukung kedua kelompok itu bakal kena ganjaran 20 tahun penjara seturut undang-undang Nigeria, yakni Undang-undang Pencegahan Terorisme keluaran 2011. Menurut warta Reuters pada Rabu (5/6/2013), penetapan itu berlangsung di Abuja, ibu kota Nigeria.

Sejak tiga minggu silam, Pemerintah Nigeria melancarkan penangkapan besar-besaran anggota Boko Haram dan Ansaru. Setidaknya, dalam jangka waktu itu, 150 tersangka sudah dijebloskan ke penjara. Kedua kelompok ekstrem itu kebanyakan berbasis di utara Nigeria.

Pada tiga negara bagian di utara Nigeria, Presiden Jonathan memang sejak tiga hari ke belakangan sudah menetapkan negara dalam keadaan bahaya. Soalnya, pemberontakan di kawasan itu sudah menewaskan ratusan orang.


Imbalan untuk kepala Shekau
Boko Haram saat ini dipimpin oleh Abubakar Shekau. Tokoh yang tengah diburu banyak pihak ini berniat menjadikan Nigeria sebagai negara Islam. Padahal, sejak lama, Nigeria adalah negara dengan komposisi pemeluk agama Islam dan Kristen yang terbilang seimbang.

Catatan menunjukkan, AS sejak setahun silam sudah memasukkan Shekau ke dalam daftar tokoh teroris. Senin lalu, AS membanderol kepala Shekau 7 juta dollar AS bagi siapa pun pemberi informasi yang tahu keberadaannya.

Sementara itu, Pemerintah Nigeria juga menyiapkan juga 1,8 juta dollar AS untuk penangkapan Shekau dan 19 pemimpin Boko Haram lainnya. Duit itu sudah ditawarkan sejak November 2012.

Pada bagian lain, Ansaru adalah sempalan militan Boko Haram. Kelompok ini diyakini punya hubungan langsung dengan sayap Al Qaeda di Afrika Utara. Ansaru dianggap bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan warga Barat di Nigeria. Pada 2012, Inggris menetapkan Ansaru sebagai organisasi teroris.

Nigeria melalui pemerintahan Presiden Jonathan sudah lama melancarkan operasi penangkapan Boko Haram dan Ansaru. Operasi itu menyisir perbatasan Nigeria dengan Kamerun, Chad, dan Niger. Sumber militer Nigeria mengatakan, pasukan Niger dan Kamerun ikut dalam operasi tersebut.



 
Sumber : kompas.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Indonesia harus agresif di AEC

Sabtu, 8 Juni 2013 12:08 WIB



Khusus untuk Indonesia, diperlukan sikap agresif menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) 2015. Sebab, pada komunitas inilah kesempatan untuk penciptaan pasar-pasar baru amat besar peluangnya. Kalau tidak, justru di komunitas ini Indonesia hanya akan menjadi pasar berbagai produk impor.

Modal lain yang juga dimiliki Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi 6 persen yang dijaga konsisten dalam tahun ke tahun. "Tantangan penetrasi pasar luar negeri ke Indonesia harus disikapi dengan memperkuat sektor usaha," demikian catatan yang disampaikan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Sementara itu, Hipmi, kepengurusan 2011-2014, mengatakan akan terus mengingatkan peluang dan hambatan bagi Indonesia saat pemberlakuan AEC 2015. Salah satunya adalah dengan menginisiasi dan mendorong lahirnya Peraturan Presiden (PP) tentang Peningkatan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Pengusaha Pemula. 

"Menurut rencana, topik mengenai PP ini akan menjadi agenda wajib Rapat Kerja Nasional XV Hipmi," kata Ketua Steering Committee (SC) Lutvy Arisandi. Rakernas sejatinya untuk evaluasi setengah masa bakti kepengurusan. "Dalam rakernas kami juga akan menentukan prioritas kerja setengah masa bakti selanjutnya," kata Lutvy.

Menurut Lutvy, acara yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat, itu dimulai pada 8 Juni 2013 sampai dengan 11 Juni 2013. Bakal hadir sekitar 600 peserta dari 33 provinsi di Indonesia. Pembukaan rakernas berlangsung di Istana Wakil Presiden hari ini oleh Wakil Presiden Boediono.


Sumber : kompas.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

PBB butuh dana untuk operasi di Suriah

Sabtu, 8 Juni 2013 11:55


Adrian Edwards, juru bicara badan urusan pengungsi UNHCR

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Jumat (7/6/2013), menyampaikan permintaan bantuan terbesar yang pernah diajukan, yaitu 5,2 miliar dollar AS untuk mendanai operasinya di Suriah dan negeri-negeri tetangganya.

Operasi itu diperlukan untuk menangani para pengungsi yang menjadi korban konflik brutal yang sudah berlangsung selama dua tahun di negeri itu.

"Angka sebesar itu merupakan ekspresi dari peringatan buruknya situasi yang dihadapi warga Suriah," kata juru bicara badan urusan pengungsi UNHCR, Adrian Edwards.

Sejauh ini, PBB baru mendapatkan dana sebesar 1 miliar dollar AS, sejak permintaan bantuan ini disampaikan akhir tahun lalu.

Konflik bersenjata Suriah yang sudah berlangsung selama dua tahun telah memakan korban tewas lebih dari 94.000 orang dan 1,6 juta warga Suriah kini berstatus pengungsi.

Para pengungsi Suriah kini memadati beberapa kamp pengungsian di Lebanon, Turki, Irak, dan Jordania. Negara-negara itu kini menghadapi banyak kesulitan dalam menangani banjir pengungsi dari Suriah.

Bahkan, salah satu kamp pengungsi di Jordania menampung warga Suriah dengan jumlah yang sama dengan penduduk kota terbesar kelima di negeri itu.


Sumber : kompas.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Putri Halsingland and Gastrikland akhirnya menikah

Sabtu 8 Juni 2013 11:42 WIB

Princess Madeleine


Tiga tahun lalu, Putri Madeleine dari Swedia terbang melintasi Samudra Atlantik ke New York, Amerika Serikat, karena patah hati. Kini, Putri Swedia itu kembali ke Stockholm dari New York  untuk melangsungkan pernikahan dengan tunangannya, seorang bankir New York berdarah Amerika dan Inggris.

Hari ini, Sabtu (8/6/2013), Putri Madeleine yang dikenal sebagai "Putri Halsingland and Gastrikland", akan menikahi bankir New York itu, Christopher O'Neill, di Stockholm. Acara pernikahan akan mengumpulkan keluarga kerajaan di Eropa dan sekaligus para sosialita New York. Wow!
 
Madeleine (30 tahun) adalah putri bungsu Raja Karl Gustaf XVI dan Ratu Silvia. Raja Gustav memiliki tiga putri dan Putri Madeleine menduduki garis keempat pewaris tahta Swedia.

Putri Madeleine dikenal sebagai "putri pesta" di Swedia. Sejak berusia 20-an, dia diketahui kerap muncul di klab malam kelas atas di negeri itu. Dia pun seringkali menarik perhatian umum karena penampilan pakaiannya yang vulgar dan glamour.

Pada 2010, dia memutuskan terbang ke New York setelah mengakhiri hubungan dengan tunangannya saat itu, seorang pengacara Swedia bernama Joans Bergstrom. Pertunangan itu putus karena diduga Bergstrom mengkhianatinya, setelah berhubungan selama 8 tahun dan bertunangan setahun sebelumnya.

Sejak saat itu Putri Madeleine tinggal di New York dan menjalankan yayasan nonprofit World Childhood yang didirikan ibunya. Pada 2011, dia bertemu dengan O'Neill (38), yang bekerja sebagai mitra dan kepala riset pada Norter Capital di New York.


Sumber : kompas.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Hiu bersaudara terancam hukuman gantung!

Sabtu, 8 Juni 2013 11:26 WIB


Anggota Komisi IX DPR, Indra

Anggota Komisi IX DPR Indra meminta pemerintah bersikap tegas untuk membantu proses hukum yang dihadapi dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, Frans Hiu (22) dan Dharry Frully Hiu (20). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus segera berkompromi dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak untuk membebaskan Hiu bersaudara dari ancaman vonis mati.

"Setiap warga negara di manapun dia berada, negara wajib melindungi nyawanya. Negara harus hadir, Presiden dan PM Malaysia harus berdiskusi," kata Indra saat dihubungi pada Sabtu (8/6/2013).

Hiu bersaudara merupakan kakak beradik asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang bekerja sebagai penjaga Play Station di Malaysia. Keduanya dituduh melakukan pembunuhan terhadap seorang pencuri di rumah majikannya di Malaysia. Kejadian bermula saat Hiu bersaudara memergoki korban yang hendak mencuri di rumah majikannya.

Sempat terjadi perkelahian, sebelum akhirnya Frans Hiu berhasil menangkap si pencuri dan mencekik leher pelaku dari belakang hingga korban meninggal dunia karena kehabisan napas. Setelah divonis mati, Hiu bersaudara langsung mengajukan banding ke Mahkamah Banding Rayuan karena merasa tidak bersalah. Sayangnya, permintaan banding tersebut tidak dikabulkan.

Keduanya dijerat pasal 302 undang-undang pidana Malaysia dengan hukuman maksimal digantung sampai mati. Sejumlah upaya sudah ditempuh oleh Pemprov Kalbar untuk membebaskan kedua TKI itu. Namun sampai hari ini upaya tersebut belum membuahkan hasil.

Indra juga mengatakan bahwa ada indikasi kejanggalan dalam kasus Hiu bersaudara. Di antaranya adalah Hiu bersaudara memberi perlawanan sebagai upaya membela diri dan pengacara Hiu bersaudara juga membeberkan bahwa kematian korban bukan karena dicekik, melainkan karena over dosis.

Semoga kasus ini bisa diselesaikan dengan jalan yang baik...


Sumber : kompas.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Belanda tidak serius kala bertandang ke Indonesia. Kata siapa???

Louis Van Gaal kala wawancara pasca pertandingan kontra Indonesia Jumat. 7 Juni 2013
Banyak mungkin penonton mempertanyakan, mengapa Belanda tidak terlihat se-"garang" biasanya saat bermain. Banyak yang berpendapat bahwa Belanda bermain setengah hati. Namun ternyata itu tidak benar. Pada sesi wawancara pasca pertandingan, pertanyaan seperti itu dilontarkan oleh wartawan asal Belanda. Namun , Van Gaal, mantan pelatih yang pernah membesut beberapa tim besar Eropa seperti Barcelona dan Bayern Muenchen itu membantah anak-anak asuhannya tak serius menghadapi tim Merah Putih.

"Kami tidak tahu kalau lapangannya ternyata besar sehingga terlalu banyak ruang untuk serangan balik dari pemain Indonesia," tuturnya.

"Kami tampil tak serius? Anda tak tahu sulitnya melawan tim yang bermain bertahan. Kadang, Indonesia bermain dengan 10 pemain di belakang. Itu sulit. Kami mempersiapkan secara serius laga ini."

Permukaan lapangan Stadion Gelora Utama Bung Karno (SUGBK) juga jadi sasaran kritik pelatih tim nasional Belanda tersebut. Menurut ia, kondisi lapangan yang keras membuat anak-anak asuhannya tampil kurang maksimal pada babak pertama.

Belanda memang sukses menang telak 3-0 atas Indonesia pada laga persahabatan di SUGBK, Senayan, Jakarta, Jumat (7/6/2013). Akan tetapi, seluruh gol Belanda tercipta pada babak kedua melalui dua gol Siem de Jong dan satu gol Arjen Robben.

"Kami bermain tak bagus pada babak pertama. Banyak penguasaan bola kami yang hilang. Lapangan juga menjadi masalah. Tetapi, kami akhirnya mampu bermain lebih baik pada babak kedua," ujar Van Gaal seusai laga.

"Saya mencatat, pada babak pertama, pertahanan kami lebih bertahan ke belakang. Namun, setelah itu, kami mampu tampil lebih menekan pada babak kedua. Ada 3-4 peluang dari (Robin van Persie), tetapi semuanya gagal. Babak kedua kami juga banyak peluang, tetapi akhirnya bisa mencetak gol dan itu sudah cukup untuk menang," lanjutnya.


Sumber : kompas.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Pangeran Saudi Gugat Forbes. Why???

Jumat, 7 Juni 2013 23:39 WIB

Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal


Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal akhirnya menuntut majalah Forbes secara hukum karena telah mencemarkan nama baiknya dengan salah menghitung kekayaannya! Wew...

Dalam daftar orang terkaya tahun 2013 yang dirilis Forbes, nama Alwaleed hanya bertengger di posisi 26 besar. Tidak terima dengan daftar tersebut, salah satu pengusaha terkaya di dunia ini pun menuding Forbes telah meremehkan jumlah kekayaannya.

Forbes hanya menyebutkan kekayaan Alwaleed yang mencapai US$ 20 miliar. Menurut Alwaleed, kekayaannya sebenarnya mencapai US$ 29.6 miliar. Dengan jumlah kekayaan nyaris US$ 30 miliar, maka seharusnya Alwaleed masuk 10 besar.

Protes Alwaleed kepada Forbes diajukan pada Maret lalu. Namun baru-baru ini, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (7/6/2013), Pangeran Alwaleed menyatakan dirinya membawa masalah ini ke jalur hukum. Alwaleed mengajukan gugatan libel terhadap publisher majalah Forbes, Randall Lane dan dua orang wartawan Forbes.

Gugatan ini diajukan ke Pengadilan Tinggi London. Dalam argumennya, Alwaleed mengklaim, daftar orang terkaya yang dirilis Forbes telah berdampak serius dan merusak reputasinya maupun reputasi perusahaannya, Kingdom Holdings' finances.


Kingdom Tower

"Saya tidak menuntut karena kekayaan saya, tapi karena mereka menuding orang Arab Saudi manipulatif karena kami tidak punya kasino. Ini tidak bisa diterima," ucap Alwaleed kepada media Inggris, Sunday Telegraph.

Bagaimana tanggapan Forbes?  "Kami sangat terkejut dengan informasi bahwa Pangeran Alwaleed memutuskan menuntut Forbes, khususnya dia melakukannya di Inggris, sebuah yurisdiksi yang tidak ada kaitannya dengan artikel kami yang memicu banyak pertanyaan soal klaim kekayaannya," ucap juru bicara Forbes kepada Guardian.





Wah bahaya juga salah hitung kekayaan orang ya! Hahahaha...

Sumber : detik.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

"Kami juga mencari uang," kata CEO Nine Sport.

Jum'at, 7 Juni 2013, 22:50 WIB

VIVAbola - CEO Nine Sport, Arif Putra Wicaksana selaku promotor pertandingan Indonesia vs Belanda akhirnya angkat bicara terkait keputusan managers meeting yang meminta skuad Garuda mengenakan kostum tandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, malam ini. Menurutnya, hal itu murni demi kepentingan komersial.

"Ini memang ada sisi komersilnya. Kalau tidak ada, kasihan kami juga sebagai promotor. Kami juga mencari uang," kata Arif saat ditemui para wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat, 7 Juni 2013.

Arif menjelaskan, bahwa sejak awal pihaknya memang telah menjalin kesepakatan dengan KNVB agar timnas Belanda menggunakan kostum kandang saat tampil di SUGBK. Itu sebabnya, saat managers meeting digelar jelang pertandingan, Belanda ngotot pakai kostum Oranye.

"Kami juga mencari uang. Sepakbola tidak sekadar olahraga tetapi ada unsur entertainment (hiburan) di mana terdapat sisi nilai jualnya."

Arif juga menambahkan bahwa pihaknya sebenarnya sudah membicarakan hal ini dengan pihak PSSI. Namun, dia berdalih, pergantian kepengurusan yang terjadi di organisasi sepak bola tanah air itu telah membuat mereka kesulitan untuk berkoordinasi lebih lanjut.

"Semua serba last-minute. Sementara Belanda sudah bawa kostum utama ke Indonesia. Ini sudah sesuai dengan komitmen dari awal. Ini karena komunikasi dengan PSSI  tidak maksimal lantaran mereka ganti pengurus," beber pria berkepala plontos itu.

"Kalau di manager meeting kemarin terus memaksakan Indonesia pakai kostum Merah Putih, tentu Belanda keberatan karena mereka hanya bawa satu kostum kandang dan tidak bawa kostum lain. Lantas siapa yang bayar logistik untuk bawa kostum tandang Belanda?" kata Arif.

Arif juga menilai bahwa laga Indonesia vs Belanda hanya berstatus laga persahabatan. Karena itu, tidak ada aturan yang mewajibkan tuan rumah menggunakan kostum utama. "Berdasarkan aturan FIFA tak ada keharusan (Indonesia harus mengenakan kostum utama). Tapi dalam masalah ini, kami tidak menyalahkan siapaun," ujar Arif.

 So, gimana menurutmu??

Sumber : vivanews.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Milan Incar Diamanti

Jumat, 7 Juni 2013 10:02 WIB


Diamanti

Usaha AC Milan untuk merekrut pemain-pemain baru memang terus mendapat dukungan dari wakil Presiden klub, Adriano Galliani. Ya, orang nomor dua di Milan memang selalu mendukung usaha klub untuk mendatangkan pemain-pemain bagus ke San Siro.

Terbaru, Galliani mengungkapkan ketertarikan kepada gelandang Bologna, Alessandro Diamanti. Pemain internasional Italia itu memang diplot untuk menjadi penyeimbang di lini tengah.

I Rossoneri juga menginginkan perubahan dalam skema formasi yang biasa digunakan. Seperti diketahui, Milan lebih sering menggunakan formasi 4-3-3. Hal itu ingin coba diganti dengan kembali memakai pola 4-3-1-2 dan untuk memuluskan formasi itu memang membutuhkan seorang penyerang lubang yang mumpuni.

“Kami mencari trequartista, bahkan kami sudah memiliki Kevin Prince Boateng dan Riccardo Saponara,” ujar Galliani, seperti dikutip Football-Italia, Jumat (7/6/2013).

Diamanti sendiri yang tampil mengesankan bersama Bologna akan segera memutuskan masa depannya. Selain Milan, Inter dan Juventus juga berhasrat untuk memiliki pemain 30 tahun itu.

Apakah Milan akan mendapatkannya??


Sumber : okezone.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Milan tak punya dana untuk Neymar

Jumat, 7 Juni 2013 09:46 WIB


Neymar berkostum Barcelona


Pemain muda asal Brasil, Neymar telah melabuhkan pilihannya pada Barcelona dalam memulai petualangannya di ranah Eropa. Blaugrana mengalahkan klub-klub yang juga menginginkan jasa Neymar, seperti Real Madrid dan Bayern Munchen. Dan, ternyata raksasa Italia, AC Milan juga sempat masuk dalam jalur perburuan. Wow!

Hal tersebut diutarakan oleh wakil presiden Rossoneri, Adriano Galliani, yang mengatakan kalau pihaknya secara diam-diam juga memantau penyerang bernama lengkap Neymar da Silva Santos Junior tersebut. Namun, karena krisis keuangan (yang melanda tim-tim Italia), Milan pun terpaksa keluar dari jalur perburuan.

Akhirnya, persaingan dalam merebut tanda tangan Neymar pun mengerucut menjadi dua tim saja, Barcelona dan Real Madrid. Meskipun penawaran yang diajukan Los Merengues lebih besar, namun mantan pemain Santos tersebut akhirnya memilih berlabuh di Barca, dan menandatangani kontrak berdurasi lima tahun senilai 57 juta euro.

“Neymar? Kami memantaunya, dan tak ada yang tahu tentang itu. (Namun), kami gagal merealisasikan itu karena dia terlalu mahal. Mereka (Barcelona) memiliki bujet dua kali lebih besar dari yang kami punya. Tak ada tim Italia yang mampu mendatangkannya,” ujar Galliani, seperti dilansir Goal, Jumat (7/6/2013).

Belakangan, tim-tim Italia memang dilanda krisis ekonomi, sehingga kesulitan mendatangkan pemain-pemain kelas wahid. Bahkan, pada musim panas 2012 lalu, Rossoneri terpaksa menjual dua bintang utamanya, Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva demi menyeimbangkan kondisi keuangan klub.

Siapa yang jadi sasaran berikutnya dari Milan??? Let see...


Sumber : okezone.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Pembantaian 16 Warga Afghanistan oleh Tentara Amerika Serikat

Jumat, 7 Juni 2013 09:04 WIB




Kebencian masyarakat Timur Tengah terhadap Amerika Serikat (AS) nampaknya tidak akan pernah berakhir. Fiuh! Pasalnya, tentara Amerika telah menembaki rakyat Afghanistan hingga menewaskan 16 orang dengan TANPA ALASAN....

Namun tentara itu mengakui kesalahannya di hadapan hakim pengadilan militer Amerika Serikat dan dengan pengakuan bersalah ini, tentara bernama Sersan Robert Bales itu terhindar dari hukuman mati. Wew...

Dengan mengakui 16 dakwaan pembunuhan berencana atas peristiwa yang terjadi di Afghanistan selatan pada Maret 2012 itu. Hakim Kolonel Jeffery Nance pun menyatakan Bales terancam mendekam di penjara seumur hidup, dengan tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Bales mengaku bersalah dalam persidangan yang digelar di pengadilan militer di Joint Base Lewis-McChord, di sebelah selatan Seattle, negara bagian Washington, Rabu, 5 Juni waktu setempat.

Ungkapannya sangat mengerikan.. Bales mengungkapkan dirinya meninggalkan baraknya dan pergi ke desa terdekat. Begitu tiba di desa tersebut, dirinya berniat membunuh lalu dia pun menembaki korban-korbannya satu per satu.

"Tindakan ini tanpa justifikasi hukum, pak," kata pria berumur 39 tahun itu kepada hakim seperti dilansir News.com.au, Kamis (6/6/2012).

Ketika hakim menanyakan alasan dia membantai warga desa tersebut, Bales tak bisa menjawab.

"Pak, sejauh tentang kenapa -- saya telah menanyakan pertanyaan itu sejuta kali sejak saat itu. Tak ada alasan bagus di dunia ini soal kenapa saya melakukan hal-hal mengerikan yang saya lakukan itu," tutur Bales.

Sebagian besar korban tewas dalam kejadian itu adalah wanita dan anak-anak. Selain menembaki korban-korbannya, Bales juga membakar sebagian jasad korban. Benar-benar sangat sadis.

Awalnya, jaksa penuntut militer berupaya menuntut hukuman mati atas Bales pada persidangan yang digelar November 2012 lalu. Namun para pengacara Bales mencapai kesepakatan dengan para penuntut militer untuk tidak menuntut hukuman mati atas terdakwa sebagai ganti atas pengakuan bersalahnya.

Bendera Afghanistan
Tentu saja, hal ini menimbulkan kemarahan para keluarga korban. "Yang saya inginkan cuma melihat orang ini dieksekusi. Kami tak ingin yang lain," kata Samiullah yang kehilangan ibunya dalam pembantaian yang terjadi di Afghanistan selatan pada Maret 2012 itu. Zardana, putri Samiullah dan putranya, Rafiullah juga terluka dalam peristiwa itu.

Zardana yang kini berumur 12 tahun, mengalami kelumpuhan pada salah satu lengan dan kakinya akibat kejadian tersebut. Meskipun dia telah menjalani perawatan medis di AS selama empat bulan.

"Tak ada yang akan memuaskan kami kecuali eksekusi orang ini. Dia telah menembak anak-anak saya, membunuh ibu saya dan kami ingin dia dieksekusi," cetus Samiullah.

Hal senada disampaikan Haji Naeem, warga desa lainnya di distrik Panjwai, provinsi Kandahar, tempat Bales melakukan pembantaian itu. Dalam kejadian tersebut, pria itu terluka bersama seorang putranya dan dua anak perempuannya.

"Lihat apa yang telah diperbuatnya pada saya," ujarnya kepada AFP. "Saya tak bisa menggerakkan lengan saya. Orang-orang Amerika akan melakukan apa yang mereka mau. Hanya eksekusi dia yang akan menyembuhkan luka-luka kami. Kami ingin dia dieksekusi, dan dieksekusi di Afghanistan," tegasnya.

Hmm... Hari ini kita semakin disadarkan bagaimana seseorang bisa kehilangan akal dan membunuh sesamanya tanpa belas kasihan. Bagaimana keadilan juga masih dipertanyakan meskipun di Amerika. So? What do you got?


Sumber : detik.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Aung San Suu Kyi? Presiden Myanmar?

Jumat, 6 Juni 2013 08:40 WIB


Ikon demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi



Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi bicara secara gamblang mengenai keinginannya untuk menjadi presiden. Ikon demokrasi Myanmar itu tak ingin menutup-nutupi soal niatnya tersebut.

"Saya ingin mencalonkan diri menjadi presiden dan saya cukup terang-terangan soal ini," ujar Suu Kyi dalam pertemuan World Economic Forum di Naypyidaw, Myanmar hari ini.

"Jika saya berpura-pura bahwa saya tak ingin menjadi presiden, maka berarti saya tidak jujur dan saya lebih baik jujur pada rakyat saya daripada sebaliknya," tutur wanita peraih Nobel Perdamaian itu seperti dilansir CNN, Kamis (6/6/2013).

Dalam forum tersebut, Suu Kyi juga menyinggung tentang masa kepresidenan Thein Sein yang telah berlangsung dua tahun. Menurutnya, mayoritas warga Myanmar belum merasakan manfaat reformasi yang dijanjikan pemerintahan Thein Sein. WOW! Aung San Suu Kyi benar benar menjanjikan perubahan.

"Jika Anda bicara dengan orang di jalanan, jika Anda bicara pada warga di desa-desa, mayoritas dari mereka akan mengatakan bahwa hidup mereka belum berubah sejak tahun 2010," tutur Suu Kyi.

"Rakyat ingin merasa bahwa mereka diikutsertakan dalam proses perubahan," kata Suu Kyi kepada panel di forum tersebut.

"Dan itu tak ada hubungannya dengan jumlah mobil yang sekarang Anda lihat di Yangon ataupun jumlah majalah yang bisa Anda beli, karena sebagian besar rakyat kami tak punya akses ke itu semua," tandasnya.

Jadi, akankah Aung San Suu Kyi dengan nafas demokrasinya mampu meraih jabatan sebagai Presiden di Myanmar??? Layak ditunggu!!


Sumber : detik.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Insiden pemukulan Pramugari oleh Pejabat Babel

Jumat, 7 Juni 2013 08.17 WIB

(Foto: Aulia/detiknews)
 
Memang ada-ada saja kejadian di Indonesia. Baru saja terjadi fenomena pemukulan Pramugari Sriwijaya Air, Febriani (31) oleh Kadis Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung, Zakaria Umar Hadi. Saat ini korban masih shock dan ketakutan. Akibat pukulan gulungan koran itu, bagian belakang telinga Febriani mengalami memar.

"Di pipi kiri dan telinga arah pukulnya. Jadi memar," ujar sang adik, Sita kepada detikcom, Kamis (6/6/2013) malam.

Sita mengatakan bahwa sang kakak dipukul oleh Zakaria dengan koran yang telah digulung saat hampir seluruh penumpang telah turun. Namun ternyata ada tiga penumpang yang masih ada di dalam pesawat dan menjadi saksi atas kejadian ini.

"Ada seorang ibu-ibu dengan anaknya. Beliau menangis melihat kejadian (pemukulan) itu," lanjutnya.

Pada saat kejadian, Febriani tak mampu melawan dan hanya bisa menangis ketakutan. Para kru dan kapten pesawat pun ikut melerai namun Zakaria masih terus berteriak.

"Sampai di ruang tunggu kedatangan (Zakaria) masih cekcok dengan kru dan petugas keamanan bandara," kata Sita.

Menurut Sita, sang kakak Febriani tak menyangka akan mendapat perlakuan kasar dari penumpangnya. Walau tak mengira kasus ini akan ramai diberitakan, Sita yakin dengan langkah yang diambilnya.

"Saya bilang kepada kakak saya, harus berani atau kalau dibiarkan saja nanti menjadi kebiasaan buruk," tuturnya.

Yaa, semoga kasusnya bisa cepet selesai ya.... Ini membuktikan bahwa pejabat kita ternyata masih ada yang suka kekerasan...


Sumber : detik.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Sang Pangeran datang untuk melawan mantan kerajaannya Welcome RAUL!

Mantan pangeran Real Madrid, Raul Gonzalez, akan kembali ke Santiago Bernabeu pada musim panas ini. Tetapi, Raul kembali bukan sebagai pemain El Real, melainkan sebagai pemain klubnya sekarang, Al-Sadd, untuk bertanding dalam event Trofeo Bernabeu.

Raul Gonzalez berkostum Al-Sadd
Raul, menghabiskan waktu 16 tahun bersama Madrid dan masih memegang rekor sebagai pemain dengan penampilan terbanyak serta top skor El Real. Saat ini, Raul bermain di Timur Tengah. Dia memperkuat Al-Sadd, yang bermarkas di Qatar.

Sejumlah laporan pada pekan ini menyebutkan bahwa Los Blancos tengah mempersiapkan kedatangan pemain berusia 35 tahun tersebut lewat turnamen tahunan Trofeo Bernabeu. Menurut AS, Kamis (6/6/2013), juara Liga Qatar tersebut sudah sepakat untuk menjadi lawan Madrid dalam event tahun ini, yang mana pertandingan akan berlangsung pada 19 atau 20 Agustus.

Sumber : kompas.com
Editor : Anthony Timothy Susanto

Bagaimana keadaan Afrika??

     Kita kehilangan abad 20." Demikian pendapat salah satu pemikir terkemuka Nigeria. Kondisi ekonomi banyak negara Afrika memang sangat terbelakang. Indikator sosial, yang umumnya berkaitan erat dengan tingkat kemajuan ekonomi, juga menunjukkan keterbelakangan mereka. Di-tengah situasi demikian, hutang negara negara Afrika makin mempersulit proses reformasi ekonomi yang selalu didengungkan oleh hampir semua pihak, termasuk Bank Dunia dan IMF.
    Banyak lembaga internasional yang berusaha mencarikan jalan keluar, bahkan negara "selatan" lain, termasuk Indonesia, juga berusaha membantu. Perhatian dunia memang makin besar, meskipun frustrasi yang muncul juga tidak kalah besarnya. Bukan kebetulan kalau Presiden Bank Dunia yang sekarang, begitu menempati posisinya langsung melakukan kunjungan pertama ke benua ini. Sekedar simbolis? Mungkin ya mungkin tidak.
Banyak strategi dan kebijakan yang sudah disampaikan kepada pemerintah Afrika. Ada usulan yang baik, didasarkan pada studi mendalam serta mengikut-sertakan input masyarakat Afrika sendiri, namun juga tidak sedikit usulan teknokratis yang abstrak dari kenyataan dunia Afrika. Tapi fakta menunjukkan bahwa dalam dekade terakhir ini tidak banyak hasil yang dicapai. Bagi beberapa pihak, ini sumber frustrasi, tapi bagi yang lain, kesabaran lebih banyak dituntut. Argumentasi kaum optimis: yang penting arah kebijakan sudah dibenarkan, dan untuk melihat hasilnya kita perlu lebih sabar menunggu.
     Apakah begitu suram keadaan di Afrika? Unsur non-ekonomi berperan sangat besar untuk menjawab pertanyaan ini. Konflik antar-suku banyak terjadi, motif membangun untuk kepentingan negara, bukan kepentingan suku dan teritorial, masih minim, dan tingkat korupsi merajalela. Pemenang hadiah Nobel kesusasteraan dari Nigeria, Wole Soyinka, bahkan beranggapan bahwa masyarakat di sana sudah "morally bankrupt". Sebelum unsur unsur ini teratasi, sulit mengajukan proposisi untuk perbaikan ekonomi. Demikian pendapat sebagian besar akhli, termasuk pihak asing, yang pernah diminta memberi saran kepada pemerintah Afrika. Apa benar pendapat semacam ini? Bukankah itu semacam pengakuan implisit bahwa ilmu ekonomi tidak dapat memecahkan masalah sosial kemasyarakatan di Afrika? Tapi, Nigeria memang kekecualian, jadi tidak bisa dijadikan ukuran. Sejak boom minyak tahun 1974, makin terlihat jelas bahwa sumber alam tersebut lebih merupakan curse than blessing bagi mereka.
     Sebenarnya, untuk Afrika ada satu hal yang cukup memberi harapan. Meskipun tidak semua, sebagian besar negara di benua tersebut mulai menunjukkan perbaikan di bidang ekonomi makro. Program reformasi ekonomi yang mereka lakukan sejak tahun 1980an mulai menunjukkan hasilnya. Namun, sayang sekali kelanjutan dari perbaikan makro belum tercermin dalam banyak segi kehidupan masyarakat, apalagi mereka yang tergolong miskin dan tidak tinggal di daerah perkotaan. Ini suatu contoh klasik kesenjangan antara indikator makro dan gejala mikro.
     Ada dua atau tiga contoh negara yang menyandang predikat sukses dalam ekonomi makro mereka. Ghana salah satunya. Dalam beberapa tahun terakhir, tepatnya sejak "Economic Recovery Program" dicanangkan tahun 1983, pertumbuhan ekonomi Ghana mencapai rata-rata 5% per-tahun, suatu angka yang sudah tergolong tinggi untuk ukuran Afrika. Tidak ada hal yang aneh dari prestasi tersebut. Kita semua, terutama dari kawasan Asia Pasifik, sudah faham dengan indikator yang umumnya menyertai keberhasilan tersebut: perekonomian yang makin terbuka (porsi ekspor impor dalam GDP Ghana naik dari 32% tahun 1986 menjadi 55% tahun 1994), peran sektor swasta makin besar, dan proses perubahan struktural dari pertanian ke industri juga terjadi dengan cepat.
Implikasi pertumbuhan juga tidak terlalu mengherankan. Tingkat kemiskinan di Ghana turun dari 37% tahun 1987 menjadi 32% tahun 1991, dan proses perbaikan semacam ini terjadi baik di kota maupun di daerah pedesaan.
     Namun, juga sesuai dengan perkiraan kita, program reformasi yang menghasilkan pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan diikuti oleh ketimpangan distribusi pendapatan. Perbaikan infrastruktur sosial, seperti kesehatan dan pendidikan, tidak banyak dirasakan oleh kelompok yang paling miskin, karena sebagian besar fasilitas tersebut berada di daerah perkotaan.
     Contoh "sukses" lain terjadi di Pantai Gading (Ivory Coast). Pertumbuhan ekonomi negara bekas jajahan Perancis ini bahkan lebih tinggi dari Ghana, antara 6% sampai 7%. Kondisi infrastruktur fisik, paling tidak dilihat dari gedung gedung dan kondisi jalan, cukup impresif (menurut ukuran Afrika). Namun, pada saat yang sama kita juga dengan segera dapat menangkap kondisi keterbelakangan: tidak ada sense of order! Masuk ke toko, kita juga dapat melihat bahwa jenis barang yang dijual memang sesuai dengan tingkat pendapatan per-kapita mereka yang masih rendah.
     Seperti halnya di negara miskin lain, banyak program pemerintah diarahkan untuk pengurangan kemiskinan. Di Pantai Gading, hal ini dilakukan antara lain melalui suatu program yang mereka sebut sebagai "Social Funds" (SF), dimana pengusaha kecil diberi pinjaman ringan untuk membuka usaha, tapi persyaratan usulan tidak diterapkan terlalu ketat dan dengan administrasi yang sangat minim. Kira kira program SF mirip dengan gabungan konsep IDT dan KUK di Indonesia.
     Bagaimana hasil SF? Tidak terlalu mengherankan: kurang mengenai sasaran! Contoh ekstrim, salah satu proyek yang penulis kunjungi menggunakan SF untuk kegiatan perdagangan. Tapi, anehnya dana tersebut dipakai untuk mengimpor keran mewah dari Itali, lalu dijual di Abijan, kota terbesar di Pantai Gading. Jelas bahwa komoditas tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan masyarakat miskin, dan penerima dana SF pun bukan tergolong miskin. Masih banyak kasus serupa yang kita temui dari proyek yang dibiayai oleh SF. Contoh Ghana dan Pantai Gading di atas tergolong contoh "sukses" menurut ukuran Afrika. Dapat dibayangkan bagaimana keadaan di negara Afrika yang lain.
     Peran bekas pemerintah kolonial juga tidak selalu positif. Sebagai contoh, dalam rangka program privatisasi, pemerintah Pantai Gading memutuskan untuk meprivatisasi sektor telekom mereka. Sesuai dengan saran lembaga internasional, proses privatisasi harus melalui penawaran terbuka. Hasilnya? Perusahaan telkom Malaysia pemenang pertama, diikuti oleh AT&T dari AS, lalu perusahaan dari Perancis nomor tiga. Dalam kenyataan, melalui "tekanan" pemerintah Perancis perusahaan nomor tiga yang dimenangkan.
Bagaimana dengan sektor pendidikan? Kondisi pendidikan di Afrika cukup menyedihkan. Sebagai ilustrasi, rasio anak usia sekolah SD yang benar benar sekolah (school enrollment ratio, atau SER) bukan hanya rendah tapi terus turun dalam dekade terakhir. Tahun 1980, SER rata-rata Afrika 80.8%, dan tahun 1993 hanya 72%. Melihat statistik SER seluruh dunia, termasuk negara berkembang, umumnya selalu ada peningkatan SER, tapi ternyata Afrika merupakan kekecualian. Data terakhir menunjukkan bahwa pada tahun 1995 masih sekitar 40 juta anak di Afrika yang tidak pernah sekolah.
     Apa begitu penting pendidikan ini? Para akhli dapat memberi berbagai macam argumentasi tentang pentingnya unsur lain, tidak hanya pendidikan. Tapi, umumnya semua sepakat bahwa soal pendidikan tidak dapat ditawar lagi sebagai persyaratan bagi suatu masyarakat untuk maju. Sekedar sebagai ilustrasi, tahun 1960an (atau 35 tahun lalu), SER Jepang sudah 100%, dan pada akhir 1980an semua negara di Asia Pasifik sudah mencapai angka 100%. Hasilnya? East Asian Miracle, yang sebetulnya bukan miracle sama sekali. Di pihak lain, India mempunyai catatan prestasi kurang baik dari sudut SER. Masih sekitar 50% penduduk India tidak pernah menikmati pendidikan SD samasekali. Hasilnya? Bandingkan pertumbuhan ekonomi India dan Asia Pasifik.
     Kembali ke Afrika, dengan tingkat pendidikan yang begitu rendah, banyak yang kemudian bertanya: apakah kebijakan liberalisasi perdagangan dan ekonomi dapat membantu mereka? Apa arti WTO, perdagangan bebas dan deregulasi bagi mereka? Bagaimana mungkin masyarakat yang 60% sampai 70% tidak pernah sekolah dapat ikut menikmati ataupun memberi kontribusi pada proses liberalisasi ekonomi? Suara dan pertanyaan semacam ini banyak anda dengar dari masyarakat berbagai lapisan di Afrika, termasuk dari para intelektual (mahasiswa, profesor dan peneliti).
     Jadi bagaimana? Dari sudut mana saja, sulit mengharapkan perbaikan di Afrika kalau reformasi ekonomi (termasuk liberalisasi perdagangan, privatisasi dll) tidak dilakukan mereka. Namun, bagaimana mungkin dampak reformasi dinikmati sebagian besar masayarakat (yang masih miskin)? Umumnya, solusi yang diajukan, termasuk oleh Bank Dunia, adalah: lakukan reformasi secara selektif, dengan memilih jenis deregulasi yang akan cepat memberi manfaat masyarakat banyak. Artinya, ada kesadaran bahwa kalau program reformasi tidak memberi hasil cepat, dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap program tersebut akan hilang, dan kalau hal itu sudah terjadi, secara politis akan susah bagi siapapun yang memerintah untuk melanjutkan program perbaikan.
     Mencari sinisme masyarakat di Afrika terhadap program liberalisasi ekonomi, termasuk dari kaum intelektual, semudah mencari penduduk Afrika yang tidak bekerja (menganggur). Hampir di mana mana ada.

UN Mestinya Pemetaan, bukan Penentu Kelulusan

     Jakarta: Pemerintah seharusnya melakukan kajian pendidikan secara mendalam terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Dedy Gumelar alias Miing mengatakan pemerintah seharusnya menjadi UN sebagai pemetaan, bukan sebagai penentu kelulusan. Kepada Media Indonesia, Dedy mengatakan jika ingin melakukan perbaikan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah harus memulai dari daerah yang paling tertinggal. Ia mencontohkan berdasarkan hasil UN kemarin, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah dengan jumlah kelulusan terendah. 

       Dengan melihat hal itu pemerintah seharusnya bisa langsung melakukan intervensi anggaran. "Lakukan pembinaan terhadap guru-guru di sana. Kirimkan guru-guru yang baik agar bisa memberikan pengajaran kepada anak-anak. Perhatikan masalah kesejahteraan juga sarana prasarana pendidikan disana," terangnya, Kamis (6/6). 

         Pendidikan berkeadilan tidak selalu memberikan bantuan sama rata tetapi bagaimana memenuhi kebutuhan setiap daerah sesuai dengan yang diperlukan. Untuk menilai kondisi yang beragam tidak bisa digunakan alat ukur yang sama karena daerah yang tertinggal tidak akan pernah bisa mengejar ketertinggalannya. 


Sumber : metrotvnews.com (Vera Erwaty Ismainy)